Jumat, 14 Mei 2010

Wawancara dan Pesan Syaikh Sirajuddin Haqqani kepada Jihadis Media

Jumat, 14 Mei 2010 | 0 komentar



Berikut ini adalah kutipan wawancara Al-Balagh Media dengan Syaikh Sirajuddin Haqqani --semoga Allah menjaga beliau-- tentang media Jihad. Syaikh Sirajuddin Haqqani merupakan putra Syaikh Jalaluddin Haqqani. Saat ini diberi amanah oleh Imarah Islam Afghanistan untuk memerintah wilayah tenggara Afghanistan (Paktia, Khost, Paktika). Berikut kutipan wawancara dengan beliau, semoga bermanfaat.

[...]

Al-Balagh Media (ABM) : Dapatkah kami meminta gambaran dari Panglima Sirajuddin Haqqani tentang masa depan media Jihad?

Syaikh Sirajuddin Haqqani (SH) : Mereka akan terus mendistribusikan rilisan-rilisan yang penting, dan mereka akan mencari cara untuk memperkuat dan meningkatkan kewaspadaan, dan menjangkau pikiran para pemuda dan umat Islam umumnya, dan menunjukkan kepada masyarakat kenyataan tentang musuh mereka.

ABM : Syekh kami, kami ingin meminta Anda untuk langsung memberikan pesan ke media Jihad, selain itu, sejauh mana dampak dari media Jihad?

SH : Para Jihadis Internet perlu untuk meningkatkan tingkat (kemampuan) mereka, mengorganisir diri lebih kuat, bekerjasama, meningkatkan penelitian mereka, dan mempublikasikan materi mereka. Mereka juga harus up to date, dan mereka harus cepat dalam menyebarkan berita dari dunia Jihad Islam, dan mempublikasikan pesan dari para komandan Jihad.

Tujuannya adalah agar karya mereka menjadi sesuatu yang sangat eksklusif, mereka perlu membuat instansi media (non-jihad) lainnya meminta kepada mereka, bukan kita yang meminta (berita) dari mereka. Mujahidin perlu membantu mereka, dan gerakan Jihad perlu meningkatkan distribusi bahan Jihad (laporan, wawancara dll..), dan yang paling penting adalah rilis video resmi.

Selain itu, masyarakat Muslim umum harus membantu mereka secara finansial, teknis dan dengan segala cara lain. Jihad jaringan internet adalah sesuatu yang kita perlu banggakan, dan kita hormati. Kenyataannya adalah bahwa mereka telah melakukan suatu pekerjaan yang hebat.

ABM : Apakah jaringan Jihad media melayani tujuan mereka, atau mereka harus lebih aktif?

SH : Ya mereka melayani tujuan mereka, tetapi mereka perlu meningkatkan keterampilan mereka di segala bidang, dan mereka harus lebih aktif di setiap front.

ABM : Berpa besar peran jaringan media Jihad dalam mendukung Mujahidin, dan menunjukkan kebenaran tentang perang, sengitnya pertempuran yang terjadi di tanah Khurasan?

SH : Ia memainkan peran yang besar dan jaringan media Jihad telah ada di lapangan, tapi kita perlu lebih banyak cakupan dan perhatian.

ABM : Apa peran forum-forum Jihad, dan terutama forum Islam al-Faloja, dalam mengungkap fakta-fakta tentang situasi di tanah Khurasan?

SH : Peranan jaringan media Jihad yang besar dan jelas, dan kami berterima kasih kepada mereka, dan terutama forum Islam al-Faloja, dan sebelum itu al-Hesbah dan al-Ekhlas, dan mimbar jihad , dan ini adalah kesempatan besar untuk mengucapkan terima kasih kepada semua Muslim yang bertanggung jawab atas Media Jihad. Dan aku memohon kepada Allah untuk menerima amal mereka.

ABM : Apakah ada saran yang ingin Anda berikan kepada jaringan media Jihad secara umum?

SH : Saran saya kepada saudaraku (Jurnalis dan wartawan Jihad) dan jaringan media Jihad secara umum, dan Mujahidin, adalah untuk menyelidiki kebenaran kata-kata dan tindakan, dan untuk tidak membesar-besarkan berita. Dan mereka harus menjatuhkan moral musuh, dan memperingatkan orang-orang tentang berita dari sumber-sumber musuh.

Aku meminta Allah untuk membimbing mereka, dan memberkati mereka dengan surga tertinggi di langit. Aku meminta Allah untuk melindungi mereka dan membantu mereka, dan sebenarnya mereka telah menawarkan layanan besar dalam mengekspos kebohongan palsu dari Tentara Salib. [adm/arrahmah]

read more

Mujahid Media Itu Harus Eksis & Media Islam Harus Menjadi Yang Terdepan

0 komentar


Berikut ini adalah tulisan akhuna Muhammad Jibriel Abdul Rahman sebagai tahridh penyemangat untuk Mujahid Media dan Jurnalis-jurnalis Islam.
Kepada:
Mujahid Media dan Jurnalis-jurnalis Islam yang ku Cintai Karena Allah.
Mujahid Media Itu Harus Eksis & Media Islam Harus Menjadi Yang Terdepan
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Segala puji bagi Allah SWT atas segala karunia-Nya berupa kenikmatan Iman, Taqwa dan Keistiqomahan buat para Mujahid-mujahid yang berjuang di jalan-Nya. Shalawat dan salam buat junjungan besar kita, komandan Mujahid, Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat-sahabatnya. Amma ba'du.
Dengan izin Allah, Ana bisa menulis kembali untuk ikhwah dan akhwat sekalian. Walaupun tidak seberapa, namun Insya Allah bisa menjadi Tahridh (penyemangat) dan bermanfaat buat kalian dalam menjadi sosok Mujahid media.
Ikhwani Wa Akhwati fillah...
Memang perjuangan ini amatlah berat, penuh hal-hal yang membuat kaum Muslimin sesak ketika melihat penindasan-penindasan kaum Munafik, Kafir dan sebagainya terhadap ummat ini. Penindasan yang mereka lakukan bukan saja secara fisik melalui invasi militer dan kekuatan-kekuatan yang lain, namun juga didukung oleh media-media sekuler antek-antek yahudi dalam penindasan bentuk lain. Dengan sarana propaganda jijik lagi keji, melalui media TV, Internet, surat kabar dan sebagainya.
Ironisnya, Ikhwani fillah, perang media propaganda mereka ini didukung oleh media-media yang katanya "Islami", tapi keberpihakan terhadap kaum Muslimin begitu minim bahkan tidak adil sama sekali dengan alasan netralitas semu.
Subhanallah, bagi Umat Islam terutama Mujahid Media Islam, netralitas kita adalah keberpihakan kita terhadap kaum Muslimin dan perjuangan-perjuangan Islam yang membela kaum Muslimin, yang mereka sanggup membela Agama Allah ini dengan harta dan jiwa. Menabrak pakem yang telah dibuat oleh kaum sekuler dan kafir ini adalah sebuah kemuliaan buat Islam dan Izzatul Islam.
Coba kalian renungkan dengan baik saudara-saudaraku... Semua aturan-aturan media internasional itu adalah bikinan kaum zionis, dari aturan jurnalistik, kenetralan dan hal-hal humanis serta keberpihakan media kepada negara-negara penjajah. Semua itu adalah bentuk penjajahan jiwa buat jurnalis-jurnalis Islam di dunia.
Mereka yang membuat sumber-sumber berita, dan kita yang mengutip untuk kita publish, lihat AP, Reuters, AFP, CNN, BBC dan lain-lain, sebuah contoh kiblat yang kebanyakan kita berkiblat dalam segala hal, mulai pengambilan, penyaduran, bahkan gaya atau lifestyle yang mereka buat.
Terus terang, selama lima tahun ana berkecimpung dalam dunia media ini, walaupun secara khusus ana bukan jurnalis yang hebat, bahkan masuk sekolah jurnalis saja tidak pernah, namun dengan izin Allah, dengan dibantu orang-orang yang ikhlas, ana bisa menabrak pakem yang dibuat kaum sekuler ini. Semua ini ikhwah, bisa terjadi bukan karena kita menguasai ilmu jurnalistik tapi harus lebih dari itu.
Untuk menjadi jurnalis Islam yang hebat itu sangat mudah. Semua itu harus bermula dari jiwa yang bersih, hati yang bersih, yang hanya meletakkan Allah Swt di atas segala-galanya, dan hanya bertauhid kepada-Nya, serta menjadikan Nabi Muhammad Saw sebagai suri tauladan hidup dan Al-Qur'an-Hadis sebagai pegangan hidup. Demi Allah, kalian akan hebat bilamana itu semua kalian laksanakan.
Mengapa harus memerlukan jiwa yang bersih? Karena dengan jiwa yang bersih, Allah SWT akan memberikan kita sebuah mata hati yang bisa melihat antara yang haq dan bathil, kebenaran dan kesesatan, yang bisa membedakan mana yang Islam dan mana yang Kafir serta Munafik.
Tanpa hati yang bersih, maka kebatilan selalu terdepan, sedangkan kebenaran tersingkir hanya demi memuaskan musuh-musuh Allah Swt. Maka konsep cek and ricek atau dengan kata lain tabayyun ini sangatlah penting. Wajib bagi jurnalis-jurnalis Islam bertabayyun dalam setiap hal, dan bisa memberikan yang terbaik buat Islam dan kaum muslimin, walaupun orang kafir membenci dan memboikot. Jangan hanya gara-gara orang tidak ingin beriklan di media kita, kita sanggup mengorbankan kebenaran ke arah sesuatu yang samar-samar atau bohong.
Yang kedua, meletakkan Allah di atas segalanya. Dan poin ini sangatlah penting, di sinilah banyak di antara kita, dari jurnalis muslim kadang sering ragu dalam hal kebenaran. Bahkan takut menyampaikan kebenaran itu, karena masih merasa manusia lebih besar dari Allah, takut kepada bos, pemerintah, penegak hukum thaghut.
Apabila kebenaran itu disampaikan, maka mungkin akan diintimidasi bahkan ditangkap. Saudaraku, ingatlah jika manusia ini berkumpul untuk memberikan kemudhorotan (mencelakakan) kepada kamu, mereka tidak akan bisa kecuali dengan izin Allah. Allahu akbar!! Allah Maha Besar, tidak ada yang lebih besar dari-Nya. Jangan takut, bergantunglah hanya kepada-Nya dan bijaksanalah.
Ketiga, menjadikan Nabi Muhammad Saw sebagai suri tauladan. Nabi Muhammad SAW telah memberikan contoh terbaik buat umat Islam dalam segala hal, perhatikan QS. Al-Fath ayat 29:
"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka..."
Ayat tersebut menggambarkan sikap dan keberpihakan kita serta loyalitas, keras terhadap orang kafir dan lembut sesama orang Islam, ini perlu kebijaksanaan para mujahid itu sendiri. Intinya, sebelum menulis sesuatu berita atau artikel, kita harus mempertimbangkan dampaknya untuk kaum muslimin.
Jika itu sebuah kebenaran, maka harus disampaikan walau pahit, tapi harus bijaksana dan lembut, namun jika menyampaikan kekalahan-kekalahan orang kafir, harus tegas, karena itu akan membuat kaum Muslimin bangga karena itu merupakan sebuah kabar gembira bagi mereka.
Dan terakhir, kembali kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Apapun masalahnya atau argumentasinya, jika kita berselisih atau bingung dalam memposisikan sesuatu, maka kembalikanlah kepada kitabullah wa sunnatu rosulullah (Al Qur'an dan As Sunnah), karena di situlah petunjuk dari sang pencipta dan tauladan buat umat manusia. Insya Allah, jika kita istiqomah dalam segala hal ini, kita akan sukses dunia akhirat.
Ikhwah fillah...
Maka oleh itu, jangan kalian merasa kecil dan tidak bersemangat dalam membela agama Allah ini. Jika belum berkesempatan untuk berjuang di medan laga maka kita bisa berjihad di medan maya dan sejenisnya, sehingga Dien ini hanya milik Allah.
Sebelum Ana mengakhiri tahridh ini, Ana ingin menukil beberapa kata dari seorang Mujahid agung, Dr. Ayman Az Zawahiri dalam bukunya At-Tabriah; Mengapa Mujahid Media Itu harus Eksis dan Media Islam Harus Menjadi yang Terdepan. Ada tiga poin yang Ana kutip:
  1. Untuk menjawab syubhat-syubhat (fitnah) kaum kafir dan antek-anteknya dengan bukti yang benar.
  2. Menjawab segala asumsi dan opini media kafir dan sekuler dengan fakta.
  3. Membangkitkan rasa percaya diri umat ini, bahwasanya eksistensi umat itu masih ada.
Alhamdulillah, semoga tulisan ini bermanfaat untuk saudaraku sekalian yang Ana cintai karena Allah. Ikhlas, sabar, istiqomah dan optimislah untuk menjadi manusia yang terbaik untuk umat ini. Bersatulah dan pupuklah ukhuwah dengan sesama jurnalis Muslim yang lain serta kaum Muslimin yang lain. Selalu menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Doakan Ana istiqomah dan terlepas dari fitnah yang telah musuh-musuh ini lemparkan. Allahu maulana wala maulaalahum! Allah pelindung kita dan mereka (orang kafir) tidak punya perlindungan.
Wallahu a'lam bishshawab...
April 2010
Saudara kalian,

Muhammad Jibriel AR @ Prince of Jihad
Istana Uzlah, Mako Brimob.

read more

Senin, 03 Mei 2010

STATMENT RESMI DARI DAULAH ISLAM ‘IRAQ

Senin, 03 Mei 2010 | 0 komentar
بسم الله الرحمن الرحيم
بيان من وزارة الهيئات الشرعيّة بدولة العراق الإسلاميّةإلى الأمّة الإسلاميّة
~~~ Statement dari Menteri Dewan Syar’iy di Dawlah Islam ‘Iroq kepada Ummat Islam ~~~

Segala puji bagi Alloh Robb semesta alam, sholawat dan salam semoga (senantiasa) terlimpah kepada komandan al-ghurril muhajjaliin, pemimpin para mujaahidiin, nabi kita Muhammad, juga beserta seluruh keluarga dan sahabat-sahabat beliau… kemudian;
Alloh ‘azza wa jalla berfirman:
وَكَأَيِّنْ مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ * وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ إِلَّا أَنْ قَالُوا رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Berapa banyak Nabi yang berperang bersama sekelompok banyak (pengikutnya), mereka tidak lemah terhadap apa yang menimpa mereka di jalan Alloh, mereka juga tidak loyo dan kendor. Dan Alloh mencintai orang-orang yang bersabar. Mereka tidak mengucapkan (sesuatu) melainkan perkataan, ‘wahai Robb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan sikap berlebihan kami dalam urusan kami, teguhkanlah kaki kami dan tolonglah kami dalam (melawan) kaum kafir.” (Alu ‘Imron: 146 – 147)
Wahai ummat Islam yang berharga …
Setelah perjalanan panjang yang penuh dengan pengorbanan dan perlawanan terhadap kebathilan beserta golongannya, dua ksatria kalian telah naik untuk menyusul rombongan para pemimpin yang telah meraih syahadah, rombongan para prajurit yang (berani) maju ketika orang-orang pada mundur. Mereka telah bersabar mejalankan perintah Alloh ketika manusia tidak sabar. Mereka telah bersabar melawan musuh-musuh Alloh. Mereka telah ber-ribath di perbatasan islam. Padahal kematian telah menanti mereka di bumi maupun di udara, di setiap sudut dan di setiap tempat…
Demi Alloh, kami merasa mulia untuk mengumumkan berita kehilangannya ummat islam untuk yang kesekian kalinya, (yakni) dua komandan jihad dan dua perwira yang tidak diketahui mengenai mereka, kecuali sebagai prajurit yang teguh di atas jalan jihad seburuk apapun cobaan, kerasnya ujian dan banyaknya (jumlah) musuh. Sehingga Alloh membukakan pintu baru untuk menegakkan diin melalui kedua tangan mereka berdua dan untuk menerapkan syari’ah Robb semesta alam di bumi ‘Iroq. Alloh telah mengangkat nama mereka berdua dan Dia jadikan nama mereka berdua sebagai penyumbat tenggorokan orang-orang kafir. Membunuh mereka adalah tuntutan dalam perang salib. Orang-orang kafir telah menyiapkan rombongan spionase, pasukan agen, gerombolan intelijen dan satelit mata-mata. Hingga Alloh menghendaki kepergian dua ksatria ini sebagai syahid di jalan Alloh, demikian kami menyangkanya sedangkan Alloh yang paling mengetahui mereka berdua.
Meskipun hati kita diliputi kesedihan dengan mengumumkan berita ini, demi Alloh, sungguh kami tidak mengatakan kecuali (untuk) mencari ridho Robb kami, “innaa lillahi wa innaa ilayhi rooji’un.” Kami memohon kepada Alloh untuk menerima kedua pemimpin ini sebagai syahid di jalan-Nya, memberi mereka rizki surga firdaws.
وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُواْ بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“dan siapakah yang lebih menepati janjinya daripada Alloh? Maka bergembiralah dengan penjualan yang telah kalian lakukan, dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar.” (at-Tawbah: 111)
Dan kami menenangkan orang-orang jujur dari kalangan kaum muslimin di belahan bumi timur dan barat, khususnya para masyayikhul ummah, para komandan jihad di bumi Afghon, Pakistan, Jaziroh ‘Arob, bumi Shomal, Maghrib Islamiy, dan Syam. Kami juga tidak melupakan penyejuk mata di bumi Qowqoz perwira, demikian juga di Philipin dan Indonesia, kami tenangkan mereka bahwa pemerintahan Dawlah Islam di ‘Iroq dengan izin Alloh telah dipegang oleh tangan-tangan yang kuat … Dan Negeria yang aman. Dengan karunia Alloh perintahnya dapat dilaksanakan. Dan dengan izin Alloh, islam tidak akan diserang dari arah kami. Sungguh kedua syaykh ini –semoga Alloh menyayangi keduanya- beserta majlis syuro telah memperhitungkan hari ini dengan baik. Mereka talah menyiapkan persiapan untuk hari itu, dan mereka talah menetapkan urusan itu sebelumnya. Bagaimana tidak, sedangkan tidak satu saat pun berlalu terhadap kedua syaykh ini, melainkan mereka (siap) menghadapi kematian dan sabuk peledak tidak terlepas dari pinggang mereka.
Sungguh di waktu ini, kami ingatkan saudara seagama dan para pembela Dawlah Islam disetiap tempat dari kalangan orang-orang yang hatinya tergantung dengan kedua syaykh ini, kami berikan berita gembira kepada mereka; bahwa terbunuhnya para komandan dan gugurnya mereka di medan perang adalah bagian dari hal-hal yang lazim dalam jihad dan bagian dari sunnah Alloh terhadap hambanya. Sebagaimana dengan yakin kami menyangka bahwa hal ini adalah tanda atas benarnya manhaj dan kejujuran orang-orang yang menempuh jalan ini. Sebagaiamana (kami yakin) bahwa darah mereka adalah salah satu sebab (turunnya) barokah, tamkiin dan kemenangan dari Robb semesta alam. Demi Alloh, ksatria kami tidak pergi (gugur) di medan perang ini, melainkan (pasti) Alloh berikan kemenangan yang tak disangka kepada kami dengan darahnya. Karena barokah jihad kami adalah dengan darah para pemimpin kami.
Maka wahai saudara tawhid, tetaplah teguh terhadap jalan kebaikan yang kalian tempuh untuk membela diin Alloh dan wali-wali-Nya. Berjalanlah di atas jalan yang karenanya kedua syaykh ini terbunuh. Jadikan darah kedua amir ini sebagai cahaya dan api… cahaya yang menerangi jalan kalian serta meringankan urusan kalian, dan api bagi musuh-musuh millah dan diin ini.
إِن يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهُ وَتِلْكَ الأيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللّهُ الَّذِينَ آمَنُواْ وَيَتَّخِذَ مِنكُمْ شُهَدَاء وَاللّهُ لاَ يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
“jika kalian ditimpa luka, sungguh mereka juga ditimpa luka yang sama. Dan itulah hari-hari yang kami pergilirkan di antara manusia dan supaya Alloh mengetahui orang-orang yang beriman dan mengambil sebagian kalian sebagai syuhada’. Dan Alloh tidak menyukai orang-orang yang zholim.” (Alu ‘Imron: 140)
Ingatlah bahwa kalian di sini di Dawlah Islam, memiliki saudara-saudara yang telah memecahkan sarung pedang mereka. Mereka meninggalkan keluarga, tempat tinggal dan kenikmatan hidup, sedangkan lisan keadaan mereka mengucapkan sebagaimana yang dikatakan oleh Salim mantan budak Abu Hudzayfah rodhiyallohu ‘anh, “sesungguhnya kami takut jika kami diserang dari arahmu!” maka dia berkata, “akulah sejelek-jelek penghafal al-Qur-an jika kalian diserang dari arahku.”
Adapun perincian insiden (wafatnya kedua syaykh) ini, sungguh orang-orang yang menjadikan dusta sebagai agama telah melakukan manipulasi. Kaum salibis dan antek-antek mereka yang memanipulasi berita telah berselisih dan menisbatkan kemenangan pada diri mereka. Padahal hakekat kejadian itu; bahwa Amiirul mu’miniin rohimahulloh telah sampai di salah satu tempat persinggahan di distrik itu sembari menerima para tamu untuk memutuskan sebagian urusan dawlah. Dan perjumpaan itu juga di hadiri oleh menterinya yang pertama yakni Abu Hamzah al-Muhajir. Namun ketika pasukan penyerang telah sampai, terjadilah baku tembak dengan team penjaga. Hal ini memaksa pasukan penyerang untuk mundur. Mereka tidaklah berani memasuki wilayah dan kaki mereka tidak pula menginjak TKP, kecuali setelah para pengecut itu membom-bardir sejumlah target dengan pesawat yang di antaranya adalah rumah itu. Mereka pun yakin telah menghancurkan seluruh target dan membunuh siapa saja yang ada di dalamnya. Kemudian mereka terkejut dengan keberadaan dua syaykh rohimahumahumalloh. Dan inilah kebiasaan mereka. Karena sesungguhnya mereka adalah orang yang paling rendah dan paling hina untuk berhadapan dengan Ahli Tawhid sebagai lelaki. Apalagi (jika berhadapan) dengan syaykh yang pemberani, Amiirul Mu’miniin al-Quroysyi al-Baghdadiy dan Singa Islam Abu Hamzah al-Muhajir.
Kami ingatkan kaum muslimiin bahwa aliansi salibis – rofidhoh akan terus mengembangkan peristiwa ini dan menekan media masa untuk menghiasi gambaran detasement keamanan yang rusak milik pemerintahan Zona Hijau. Dan pengumuman kemenangan semu melawan mujahidin adalah satu hal yang sangat mereka butuhkan setelah serangan-serangan para mujahidin mengguncang pilar-pilar negara mereka dan menjatuhkan sisa-sisa kehebatan mereka. Sebagaimana pasukan salibis sangat butuh untuk menutupi media massa dan hasil (siaran) dari televisi yang membenarkan penarikan yang ditetapkan oleh pemerintah Amerika yang memerintahkannya setelah mereka kehilangan keinginan untuk lebih lama berhadapan dengan para mujahidin dan (untuk) memerangi mereka di bumi ini (‘Iroq). Maka janganlah terepengaru oleh bualan mereka.
وَلا تَهِنُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ.
“Janganlah kalian lemah dan janganlah kalian sedih sedangkan kalian adalah orang-orang yang tingg jika kalian beriman.” (Alu ‘Imron: 139)
Kami juga memaksa hati yang akan terpecah lantaran rasa sedih setelah (membaca) statement ini, kami umumkan juga berita gembira yang paling utama yang akan datang selanjutnya –dengan izin Alloh-, setelah Alloh memberikan karunia kepada para mujahidin dengan sempurna. Berita gembira ini khususnya mengenai bergabungnya sebagian besar orang-orang yang jujur dengan rombongan Dawlah Islam. Dan orang-orang yang memulai dialog dengan mereka sebelum dan sesudah adalah saran Syaykh Abu ‘Umar rohimahulloh. Dialog ini menghasilkan bergabungnya beberapa jama’ah dengan Dawlah Islam, diawal barisannya adalah Jama’ah Jaisy Abu Bakar As-Salafiy, yang mana banyak dari anggotanya bergabung dengan Dawlah Islam. Sungguh diharapkan dari pengumuman tentang perkara ini supaya kelompok lainnya yang tersisa juga bergabung. Kami memohon pada Alloh agar memberikan tawfiq kepada siapa yang berselisih di antara mereka dan agar menetapi kebenaran dalam menyatukan kalimat kaum muslimiin, sebagai aplikasi terhadap kewajiban ini dan untuk membuat marah agama orang-orang kafir yang kami katakan kepada mereka;
Demi Alloh, bergembiralah dengan apa yang kalian benci wahai para pengecut. Kegembiraan kalian tidak akan berlangsung lama wahai orang-orang najis lagi buruk. Jika Alloh memang menetapkan kedua syaykh ini terbunuh di waktu ini, sesungguhnya mereka berdua meninggalkan sebuah generasi yang tidak tertandingi yang tumbuh di atas pengawasan mereka berdua. Berhati-hatilah kalian terhadap mereka pada hari-hari yang menjadikan belahan rambut anak-anak kalian beruban. Ingatlah selalu bahwa rahim yang telah melahirkan Khotthob, Syamil, al-Mishriy, al-Liibiy, al-‘Uyayriy, Abul Baro’ al-Jazaa-iriy, Abun Nuur al-Maqdisiy, az-Zarqowiy, dan para pahlawan lainnya, masih selalu mengandung orang-orang seperti mereka. Sungguh bumi telah mengeluarkan barokahnya. Ummat yang mendapat rohmah ini telah melepaskan buah hatinya dengan ringan di jalan Alloh demi meninggikan kalimat-Nya dan demi membela diin-Nya. (Hasil) perang akan terus bergilir dan hasil akhir kemenangan hanya bagi orang-orang yang bertaqwa.
وَتِلْكَ الأيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُواْ وَيَتَّخِذَ مِنكُمْ شُهَدَاء وَاللَّهُ لاَ يُحِبُّ الظَّالِمِينَ * وَلِيُمَحِّصَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُواْ وَيَمْحَقَ الْكَافِرِينَ [آل عمران: 140-141].
“Hari-hari itu kami pergilirkan di antara manusia, supaya Alloh mengetahui orang-orang yang beriman dan menjadikan sebagian kalian sebagai syuhada’. Dan Alloh tidak menyukai orang-orang yang zholim. Dan supaya Alloh menyaring orang-orang yang beriman dan melenyapkan orang-orang kafir.” (Alu ‘Imron: 140 – 141)
{وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ}
“Alloh maha menang di atas segala urusan-Nya. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui(nya).”
Hamba yang faqir
Abul Walid ‘Abdul Wahhab al-Masyhadaniy
Menteri Dewan Syar’iy di Dawlah Islam ‘Iroq
Sumber: (Pusat Informasi “al-Fajr”)
ditarjamah oleh forum jihad al-tawbah
(www.lintastanzhim.wordpress.com) A.Irhab

read more